Sistem Informasi ” Pengolahan Data dalam Pemecahan Masalah “


Sistem Pakar : Evolusi Sistem Pengolahan Komputer

Posted in Uncategorized by meym0edz on May 23, 2009

– Dari Pengolahan Data menuju ke Sistem Pakar –

Dahulu orang sekedar dapat mengolah datanya menggunakan komputer sudah merasa sangat terbantukan, dalam hal ini komputer sudah cukup disebut sebagai ‘Pengolah Data’ saja. Selanjutnya data tersebut dapat pula disajikan dalam bentuk informasi yang ‘relevan’ terhadap kebutuhan penggunanya, sehingga ia disebutlah sebagai perangkat (pelengkap) “Sistem Informasi’. Perkembangan berikutnya adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan para ‘top management’ atau membantu pekerjaan para ‘decision maker’ dengan Sistem yang sering disebut ‘Sistem Penunjang Keputusan’.

Saat muncul sistem komputasi modern yang disebut ’sistem cerdas’, maka muncul juga sistem baru untuk sistem pengolahan komputer ini, yaitu yang sering disebut dengan ‘Sistem Pakar’. Sistem Pakar itu apa ? Ini adalah perpanjangan dari implementasi bidang ‘Artificial Intelligence’ (AI). Bahkan penerapan yang paling terdahulu ‘tampak nyata’ di bidang AI adalah Sistem pakar ini. Jadi ada unsur ‘cerdas’ (Intelligent) yang diselipkan ke sistem komputer dalam melakukan pengolahan data (di AI istilah data lebih sering disebut ‘fakta’).Apa yang dimaksud dengan unsur ‘cerdas’, apakah komputer masih terlihat kurang ‘cerdas’ ? Jawabannya ‘YA’. Bahkan ‘kasarnya’, tanpa AI komputer sama sekali tak memiliki ‘hak’ untuk disebut cerdas. Lho… Untuk memahami konsep di atas, maka mari kita selidiki pengertian ‘cerdas’ lebih detail. Apa syarat sesuatu itu disebut ‘cerdas’ ? Begini…. — Begini…, cerdas dalam hal proses pemecahan masalah adalah : ukuran kemampuan dalam menemukan cara atau langkah-langkah pemecahan masalah tersebut. Jadi gelar ‘cerdas’ diberikan kepada pihak yang menemukan cara (langkah-langkah) pemecahan masalah bukan yang melakukan (mengerjakan) pemecahan masalah tersebut. Sekali lagi bahwa cerdas adalah si ‘penemu’ gagasan bukan si ‘pelaksana’ gagasan tersebut. Mudah sekali tentu untuk membedakan yang mana penemu gagasan dan yang mana pelaksananya.

Ketika kita membuat program secara konvensional, si programmer memiliki kewajiban untuk merancang algoritma dari program tersebut. Ingatlah bahwa algoritma adalah langkah-langkah pemecahan masalah. Dari algoritma di ‘konversi’ ke bahasa pemrograman tertentu dan inilah nantinya yang akan dilaksanakan (di-eksekusi) oleh komputer (setelah di-compile tentunya) .

Perhatikan bahwa yang membuat (gagasan) langkah-langkah pemecahan masalah adalah si programmer, si komputer tinggal meng-eksekusi langkah-langkah tersebut. Siapa yang cerdas ? Ya, si pembuat gagasan algoritma, yaitu si programmer. Komputer hanya pelaksana, maka pada model seperti ini jangan katakan komputer itu cerdas. Jadi, suatu sistem komputer disebut ‘cerdas’ jika tangggungjawab penemuan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut diberikan ke dia (komputer), bukan ke si programmer atau user lainnya. Tugas si programmer dalam hal ini menjadi : menyiapkan suatu sistem bagi komputer agar komputer tersebut dapat meng-ekstrak (kadang disebut juga men-generate) langkah-langkah pemecahan masalah tadi. Pada sistem seperti ini, oleh karena penemuan langkah-langkah pemecahan masalah tidak menjadi tugas programmer, tetapi dilakukan oleh komputer, maka disebutlah sistem seperti ini sebagai sistem cerdas. Emang bisa komputer menemukan langkah-langkah pemecahan sendiri. Ya bisa dong, kalo gak bisa mana mungkin ada bidang keilmuan yang namanya : Artificial Intelligence (AI), gitu aja kok repot…:-) Tadi telah disebutkan bahwa tugas programmer AI adalah menyiapkan sebuah sistem bagi komputer agar ia (si komputer) dapat men-generate solusi (langkah pemecahan) sendiri, tanpa campur tangan lagi dari programmer (manusia) tersebut. Inilah uniknya sistem AI. Orang bilang bahwa dengan sistem AI mainstream pemikiran pen-develop harus berubah. Kita tidak sekedar membuat program, tetapi harus bisa membuat program yang bisa membuat program (Kayak jeruk makan jeruk gitu ya ..). Saya juga ingin memperkenalkan istilah baru tentang fenomena ini, yaitu : Meta-program, programnya program, atau program membuat program. Bagaimana sistem pakar melakukan prinsip AI ini ? Sistem pakar melakukannya dengan proses yang berorientasi ‘Knowledge’ atau knowledge Base System (KBS). Jadi penemuan pemecahan masalah pada Sistem pakar sangat ditentukan oleh keberadaan “knowledge” pada sistem tersebut. Anda bandingkan dengan sistem informasi yang hasil prosesnya sangat ditentukan oleh database. Jadi, yang pertama disebut database, yang kedua disebut knowledge base. Miripkan..? Apa itu knowledge, gimana bentuknya di sistem komputer ? to continued …